Kamis, 29 Oktober 2009

HIV-AIDS Dalam Aspek Umum

TINJAUAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENYAKIT HIV/AIDS DAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

SEBAGAI AGAMA YANG AJARANNYA PENUH RAHMAT BAGI PENGHUNI DUNIA INI

(“RAHMATAN LIL ‘ALAMIN”) ISLAM TELAH MEMBERIKAN TUNTUNAN BAGI PEMELUKNYA 

 ‘IYADAH AL MARIDH
 Tidak hanya menengok orang sakit sebagaimana yang difahami selama ini  MELAINKAN JUGA berarti  MERAWAT dan MENGOBATI ORANG SAKIT 

 ISLAM JUGA SARAT DENGAN TUNTUNAN UNTUK MENGHINDARI HAL-HAL YANG MEMBAHAYAKAN  APALAGI PENYAKIT YANG BERPOTENSI MENULAR . SABDA RASUL :
“ TIDAK BOLEH MEMBAHAYAKAN 
 DIRI SENDIRI DAN TIDAK BOLEH  MEMBAHYAKAN ORANG LAIN “
dari HADIST ini maka timbullah KAIDAH  FIQHI:“ BAHAYA ITU HARUS DIHILANGKAN”
   
  KAIDAH LAIN :
“ MENGHINDARI KERUSAKAN-KERUSAKAN ITU HARUS DIDAHULUKAN DARI MENCARI 
  KEUNTUNGAN” 


AIDS adalah keadaan yang berkembang pada diri orang yang terinfeksi Virus AIDS yang disebut HIV





HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS

anda tidak bisa terinveksi AIDS, tapi terinfeksi HIV, yakni virus penyebab AIDS.  Tubuh kita mempunyai suatu sistem kekebalan, yaitu kemampuan alamiah untuk memerangi infeksi

HIV menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tersebut sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri.  Berbagai infeksi yang biasanya tidak berbahaya menjadi ancaman maut bagi kehidupan

HIV ditularkan melalui beberapa cara utama :

1 Melalui hubungan seks tanpa perlindungan dengan orang yang sudah terinfeksi
2 Melalui Darah yang sudah terinfeksi
3 Melalui jarum suntik yang tidak suci hama dan dipakai secara bergantian, terutama dikalangan    pecandu Narkotik
4 Melalui Ibu hamil pada bayi yang dikandungnya







































Rabu, 28 Oktober 2009

Pengembangan Guru, Supervisi dan Evaluasi dalam Pendidikan


Sosok Guru yang Diharapkan

☞ Di lihat dari Siswa : Guru ideal adalah guru yang dapat menjadi sumber keteladanan, bersikap ramah dan penuh kasih sayang, penyabar, menguasai materi ajar, mampu mengajar dengan suasana yang menyenangkan 
☞ Di lihat dari Wali Murid : Guru ideal adalah guru yang dapat menjadi orang tua di sekolah sehingga dapat melengkapi, menambah dan memperbaiki pola-pola pendidikan dalam keluarga 
☞ Di lihat dari Pemerintah : Guru yang ideal adalah guru yang menunjang kebijakan dan program pemerintah dalam hal pendidikan 
☞ Di lihat dari Masyarakat : Guru pada hakikatnya adalah wakil masyarakat di lembaga pendidikan dan wakil lembaga pendidikan di masyarakat.
☞ Di lihat dari Budaya : Guru adalah subyek yang berperan dalam proses pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam pelestarian nilai-nilai budaya 

Harapan Guru Sebagai Tenaga Profesional
• Mendapatkan imbal jasa yang wajar dan proposional 
• Merasa aman dalam melaksanakan tugasnya 
• Kondisi kerja yang kondusif bagi pelaksanaan tugas dan suasana kehidupannya 
• Hubungan antar pribadi yang baik dan kondusif 
• Kepastian jenjang karir dalam menuju masa depannya 

Kondisi Riil Guru 
 Kuantitas : Jumlah guru yang ada masih dirasa kurang bila dikorelasikan dengan pertambahan siswa serta tuntutan pembangunan 
 Kualitas : Sebagian besar guru belum memiliki kualifikasi minimal pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya 
 Penyebaran : Masih terdapat ketidak seimbangan penyebaran guru, terutama penyebaran guru kota dan desa 
 Reward and System : Jabatan guru masih belum memupuk pekerjaan yang menarik terutama dari aspek finansial 
 Manajemen SDM Guru : Masih dirasakan kekurang terpaduan antara sistem rekrutmen, pendidikan, pengangkatan, penempatan, kepegawaian dan pembinaan guru

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Peningkatan Kualifikasi Guru :
• Kemauan guru untuk mewujudkan kinerja yang ideal.
• Sikap dari pihak masyarakat terutama dalam pemahaman dan penghargaan terhadap harkat dan martabat guru secara hakiki 
• Kepedulian dalam peran serta pihak-pihak pembuat kebijakan/keputusan para pakar, birokrat/pengelola dan pelaksana 
• Tindakan nyata dari pemerintah terhadap unsur kepuasan kerja guru terutama hal yang menyangkut kesejahteraan dan rasa aman 
 


Usaha-Usaha Peningkatan Kualifikasi Guru
☺ Menetapkan kebijakan anggaran pemerintah yang responsif guru (misal 20% anggaran dlm APBD untuk pendidikan)
☺ Memenej SDM guru dengan profesional (mulai rekrutmen,pendidikan,pengangkatan, penempatan, kepegawaian dan pembinaan guru)
☺ Pemberian reward yang setara dengan pegawai yang berada pada tugas lain
☺ Mengikutsertakan guru dalam kegiatan peningkatan keahlian keguruan (pendidikan lanjutan, kursus, pelatihan, seminar, in-service training,dll)
☺ Menciptakan suasana aman dan kondusif dalam proses pembelajaran 

Pengertian Supervisi dalam Pendidikan
segala bantuan dari pemimpin sekolah yang ditujukan kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam mencapai tujuan pendidikan dalam bentuk dorongan2, bimbingan2 dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru (Purwanto,1990 h.76)

Tujuan Supervisi Pendidikan
(Rifai, 1982, h. 39)
1. Membantu guru memahami tujuan pendidikan di sekolah dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan 
2. Membantu guru lebih menyadari dan mengerti kebutuhan yang dihadapi oleh siswa agar dapat membantu siswa lebih baik 
3. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta mengembangkan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggungjawab yang sesuai dengan kemampuannya 
4. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya di depan kelas.
5. Membantu guru baru dalam masa orientasi supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya dalam menggunakan kemampuannya secara maksimal 
6. Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan tindakan-tindakan perbaikannya 
7. Menghindari tuntutan2 terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar, baik tuntutannya itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat)

Fungsi Supervisi Bagi Guru
(Depag, 2000, h.37-38)
• Meningkatkan semangat kerja guru 
• Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi guru
• Mendorong terciptanya suasana kondusif didalam dan diluar sekolah 
• Menampung, melayani dan mengakomodir segala keluhan guru dan berusaha membantu pemecahannya 
• Membimbing dan mengarahkan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran 

 

Teknik Supervisi Guru :
• Teknik yang bersifat individual, meliputi :
 - Classroom visitation (kunjungan kelas)
 - Individual conference (pembicaraan pribadi)
 - Home visit (kunjungan rumah)
• Teknik yang bersifat kelompok, meliputi :
 - Meeting (rapat guru)
 - Inservice training (penataran)
 - Demonstrative teaching (demonstrasi mengajar)
 - Bulletin supervisi 
 - Pertemuan orientasi guru baru 

Pengertian Evaluasi Pembelajaran (Bloom) :
Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik. 

Tujuan Evaluasi Pembelajaran
 Membuat kebijaksanaan dan keputusan 
 Menilai hasil yang dicapai 
 Menilai kurikulum 
 Memberi kepercayaan kepada sekolah
 Memonitor dana yang telah diberikan 
 Memperbaiki materi dan program pendidikan 

Fungsi Evaluasi Pendidikan :
 Fungsi prognostik yaitu meramalkan sesuatu dalam menghadapi langkah selanjutnya.
 Fungsi diagnostik yaitu evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta penyebabnya.
 Fungsi judgement yaitu evaluasi yang dilakukan untuk menetukan keberhasilan siswa atau tes penentuan akhir.

Manfaat Evaluasi Pembelajaran :
 Manfaat bagi siswa. Siswa mengetahui keberhasilan dari hasil belajar pada kompetensi tertentu, atau pada kurun waktu tertentu. Jika hasilnya memuaskan akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih giat, Jika hasinya tidak memuaskan menjadi umpan balik Manfaat bagi guru. Guru mengetahui peta kompetensi yang dimiliki oleh setiap siswa.
 Guru akan mudah untuk membina siswa-siswa yang belum menguasai kompetensi-kompetensi yang ditentukan. Guru akan mencari penyebab mengapa siswa-siswa tertentu tidak dapat menguasai kompetensi sesuai dengan batas ketuntasan belajar. Guru mengetahui kesesuaian desain dan metode pembelajaran pada proses pembelajaran yang telah dilakukan